Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

CPO (Crude Palm Oil) : Pengertian, Komponen Penyusun dan Pemanfaatannya


Pengertian

Crude Palm Oil biasa disebut CPO adalah minyak kelapa sawit mentah yang berwarna kemerah-merahan yang diperoleh dari hasil ekstraksi atau dari proses pengempaan daging buah kelapa sawit.

CPO
Crude Palm Oil

Produk Turunan CPO
Produk CPO memiliki banyak kegunaan di berbagai industri antara lain :

  1. Industri sabun berupa bahan penghasil busa
  2. Industri baja berupa bahan pelumas
  3. Industri pangan berupa minyak goreng, margarin, shortening, dan vegetable ghee
  4. Industri oleokimia, antara lain berupa fatty acids, fatty alcohol dan glycerin, dan biodiesel

Parameter Mutu

Mutu CPO yang dihasilkan dari pabrik dapat dipengaruhi oleh kualitas panen, pengangkutan, proses pengolahan dan penimbunan/ penyimpanan.

Komponen Penyusun Crude Palm Oil

Komponen penyusun crude palm oil meliputi kandungan senyawa, komposisi asam lemak, dan sifat fisika dan kimia.

Adapun yang dimaksud dengan sifat fisika dan kimia dalam minyak kelapa sawit mentah mencakup warna, bau, rasa, kelarutan, titik cair dan polymorphism, titik didih, titik nyala dan titik api, bilangan iod, dan bilangan penyabunan.

Komponen penyusun minyak kelapa sawit mentah, antara lain:

1. Kandungan Senyawa Umum Minyak Kelapa Sawit Mentah

Kandungan Senyawa umum dalam CPO
Senyawa umum CPO

2. Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit Mentah

Kandungan asam lemak CPO
Komposisi asam lemak CPO

3. Sifat Fisika dan Kimia Minyak Kelapa Sawit Mentah

Kandungan CPO
Sifat fisik dan kimia CPO

Pemanfaatan Crude Palm Oil

Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit tertinggi di dunia, bersama dengan Malaysia, Indonesia berhasil memenuhi kebutuhan crude palm oil dunia hingga 85%.

Untuk pemanfaatan turunan dari produk pengolahan CPO, berikut adalah beberapa contohnya yang paling umum.

a. Campuran Biodiesel

Pemerintah Indonesia telah mendorong dilakukannya peningkatan dalam pemanfaatan minyak nabati sebagai bahan bakar alternatif dalam hal ini adalah biodiesel. Minyak sawit dapat menjadi bahan campuran yang dikombinasikan dengan solar dalam takaran tertentu maupun menjadi 100 persen bahan bakar nabati (BBN).

BBN
Biodiesel

Gagasan tersebut pun akhirnya terlihat makin nyata pada 2020.
PT Pertamina (persero) berhasil memproduksi bahan bakar yang 100 persen bahannya berasal dari minyak nabati alias D-100. Adapun dalam implementasinya, sejauh ini baru sebesar 30 persen biodiesel yang digunakan.
Produksi BBN dalam negeri akan mengurangi ketergantungan Indonesia selama ini dalam melakukan impor minyak mentah.

Terlebih lagi dengan fakta bahwa Indonesia merupakan penghasil minyak sawit terbesar di dunia, kebijakan pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan bakar pun dapat lebih mudah diterapkan.

b. Bahan Baku Minyak Goreng

Salah satu pemanfaatan dari minyak nabati hasil pengolahan CPO yang paling umum adalah sebagai bahan baku minyak goreng. Minyak goreng sendiri merupakan salah satu kebutuhan harian mendasar rumah tangga, terutama di Indonesia.

Terlepas dari kontroversi yang menyebut bahwa minyak kelapa sawit berbahaya bagi kesehatan, nyatanya masyarakat masih menggunakan produk ini untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Walau sebagian besar fungsi minyak goreng adalah untuk keperluan dapur baik skala rumahan hingga restoran dan industri makanan berskala besar nyatanya dapat pula dimanfaatkan untuk beberapa keperluan lain.

Minyak goreng juga bisa digunakan sebagai pelumas alat rumah tangga, menghilangkan noda cat dari tangan, pelindung furnitur dan alat masak, hingga pembersih mobil.

c. Bahan Baku Produk Makanan

Minyak nabati dari crude palm oil juga menjadi bahan baku margarin. Seperti minyak goreng pula, margarin diperlukan untuk keperluan memasak mulai dari rumahan hingga industri makanan berskala besar sekalipun.
Margarin pun masih bisa menghasilkan produk olahan lainnya, seperti cokelat, es krim, selai kacang, krimer, hingga biskuit dan berbagai kue kering.

d. Bahan Baku Kosmetik

Sekitar 70% produk kosmetik yang terdistribusi di seluruh dunia memiliki kandungan kelapa sawit di dalamnya. Minyak sawit memiliki kegunaan untuk memberi kelembapan dan tekstur yang dibutuhkan oleh produk kecantikan. Selain itu, harga CPO yang juga lebih murah dibandingkan beberapa bahan dengan manfaat serupa lainnya menjadi alasan mengapa minyak sawit lebih banyak dipilih.

e. Pemanfaatan yang Lainnya

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) juga telah melakukan beberapa inovasi teknologi terhadap CPO melalui Program Penelitian dan Pengembangan yang menghasilkan beberapa penemuan berikut.

  1. Menghasilkan bensin nabati RON 110 dan sedang mengembangkan pilot plant bensin nabati kapasitas 10 liter/hari.
  2. Menghasilkan diesel hijau sawit dengan angka setana 53,18 dan sedang mengembangkan pabrik percobaan berkapasitas 20 liter/hari.
  3. Mengembangkan surfactant Metil Ester Sulfonat (MES) untuk meningkatkan produktivitas minyak di sumur tua.
  4. Mengembangkan foaming agent dari CPO untuk aplikasi bahan pemadam.
  5. Mengembangkan proses sintesis Emulsifier Mono-diasiligliserol (MDAG) sebagai bahan tambahan pangan.

Baca juga : Kelapa sawit
Sumber:

  • https://mutuinstitute.com/  
  • https://tunasharapansawit.com/id/
  • https://www.bpdp.or.id/
  • Sumber dan referensi lainnya yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "CPO (Crude Palm Oil) : Pengertian, Komponen Penyusun dan Pemanfaatannya"